Dbs Foundation Adalah

Dbs Foundation Adalah

Berani Jadi Wirausaha Sosial? & Profit, Untuk Misi Sosial

Kewirausahaan sosial merupakan sebuah konsep bisnis yang melibatkan masyarakat dan kaum marjinal dalam upaya pengembangan keterampilan dan peningkatan kesejahteraan dengan bersama-sama menggerakan usaha yang menghasilkan keuntungan, namun diimbangi dengan dampak positif yang diciptakan. Banyak permasalahan sosial yang terbantu dengan munculnya wirausaha sosial, mulai dari lapangan pekerjaan sampai menjaga lingkungan. Metode bisnis seperti itu yang ikut menggerakan roda perekonomian berkelanjutan.

Membangun bisnis sosial tidak mudah dan masih banyak yang belum familiar dengan definisi, kriteria bahkan model bisnis yang dilakukan sehingga menjadikannya wirausaha sosial. Selain itu, pemahaman masyarakat tentang kewirausahaan sosial bisa dikatakan cukup rendah dan salah kaprah. Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia menggandeng UKM Center Universitas Indonesia untuk membuat sebuah buku panduan yang diharapkan mampu memberikan edukasi yang tepat untuk para wirausaha sosial serta pelaku bisnis lain di Indonesia. Di dalam buku elektronik ini terdapat berbagai informasi dan edukasi tentang wirausaha sosial serta langkah-langkah dan tips untuk menjadi pelaku bisnis yang baik.

Pada tahun 2016, DBS Foundation meluncurkan buku berjudul “Berani jadi Wirausaha Sosial” dengan tujuan masyarakat dan para pelaku bisnis dapat mempelajari semua hal dari A sampai Z tentang wirausaha sosial. Buku pertama ini telah diunduh sebanyak 400,000. Tidak berhenti sampai disitu, di tengah masa pandemi ini DBS Foundation kembali meluncurkan seri lanjutannya yang dinamakan “Profit Untuk Misi Sosial” dimana buku ini mengupas lebih dalam seluk beluk bisnis dan bagaimana menyeimbangkannya dengan dampak agar perusahaan dapat lebih berkembang, terutama pada saat ini.

Jangan ragu lagi, segera unduh buku-buku ini sekarang! Bersama DBS Foundation, kita #DBSDukungBisnisSosial

Unduh Buku Berani Jadi wirausaha Sosial?Unduh Buku Profit, untuk Misi Sosial

People of Purpose (PoP) adalah kegiatan relawan yang diorganisir oleh DBS untuk mempromosikan nilai-nilai DBS dengan melibatkan para staff DBS secara langsung dan mengandalkan waktu dan keahlian mereka untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi komunitas di mana kami tinggal dan beraktivitas.

Saat ini, DBS Indonesia bekerjasama dengan Indorelawan.org untuk menyalurkan minat dan talenta karyawan dalam berkontribusi menjalankan kegiatan kesukarelawanan dan membantu mereka yang membutuhkan.

Di tahun 2014, atas kerjasama dengan Happy Hearts Foundation (Yayasan Hati Gembira) lebih dari 100 staff DBS Indonesia berpartisipasi membangun kembali bangunan Pendidikan Anak Usia Dini di Jakarta. Sebelumnya, sekolah tersebut hanya memiliki satu ruang kelas untuk 63 anak dengan infrastruktur yang terbatas. Karenanya, upaya pembangunan kembali dimaksudkan untuk dapat menyediakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi anak-anak dan komunitas terkait. Staff dari DBS Indonesia membantu membangun dua ruang kelas baru, dan memastikan adanya ruang yang cukup leluasa bagi anak-anak.

Di program lain, staff berparitipasi dalam kegiatan kewirausahaan sosial yang diorganisasikan oleh Provisi Education, di mana mereka menyediakan waktu melatih dan memandu lebih 400 siswa sekolah menengah dalam lokakarya dan pelatihan dengan tema serupa.

ILUSTRASI. Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.

KONTAN.CO.ID - Mengawali tahun baru, Bank DBS Indonesia bersama Dicoding Indonesia menghadirkan program DBS Foundation Coding Camp 2024, sebuah beasiswa pelatihan coding untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia di bidang teknologi informasi. Peresmian program ini dihadiri oleh Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, Director of Technology & Operations PT Bank DBS Indonesia Sujatno Polina, Founder & CEO Dicoding Narenda Wicaksono, serta para peserta yang telah lulus DBS Foundation Coding Camp 2023.

Data oleh Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2022 menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi mencapai hampir dua juta orang.

Hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berpotensi akan mencapai US$110 miliar pada tahun 2025 menurut Laporan Google,Temasek,dan Bain pada tahun 2023.

Oleh karena itu, pada tahun 2023, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia menetapkan agenda transformasi digital nasional yang mencakup tiga fase. Yang pertama adalah prepare (perbaikan pondasi digital dasar guna memastikan masyarakat siap bertransformasi), lalu fase transform (percepatan transformasi guna menciptakan masyarakat dan bisnis yang cerdas), serta fase lead (menetapkan standar dalam teknologi inovasi di masa mendatang).

Pada kesempatan ini, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika menyampaikan, “Berkolaborasi dengan Dicoding Indonesia, DBS Foundation Coding Camp 2024 hadir untuk mengakselerasi transisi Indonesia menuju dunia digital dengan ekonomi digital yang mampu bersaing. Sejak diluncurkan pada 2023, program ini berhasil merangkul 52.390 peserta atau 51 persen dari target yang kami tetapkan, yakni 102.000 peserta dalam dua tahun.

Dengan kurikulum yang disusun para pakar agar relevan dengan kebutuhan industri, kami optimis kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan melahirkan programmer andal. Hal ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang ketiga, Impact Beyond Banking, dalam misi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.”

Di tahun 2024, DBS Foundation Coding Camp terbuka untuk dua jenis kelas tanpa biaya di level basic dan beginner. Setelah menyelesaikan level basic dan beginner, peserta dapat mengikuti tahap selanjutnya, yakni level intermediate dan expert dengan persyaratan tertentu.

Para peserta dapat memilih satu pilihan pembelajaran, yaitu Front-End Web Developer atau Machine Learning. Registrasi untuk DBS Foundation Coding Camp 2024 akan dibuka mulai di tanggal 23 Januari hingga 31 Mei 2024 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.

Turut hadir dalam kesempatan ini, Founder & CEO Dicoding Indonesia Narenda Wicaksono yang mengatakan, “Di tahun pertamanya, DBS Foundation Coding Camp berhasil mengalokasikan hampir 1 juta jam sesi pembelajaran kepada peserta yang tersebar di 34 provinsi dan 487 kota di Indonesia. Respon positif tersebut membuktikan besarnya keinginan masyarakat untuk menumbuhkan kemampuannya dan hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk kembali mengadakan DBS Foundation Coding Camp. Bersama dengan Bank DBS Indonesia, kami berharap dapat berkontribusi untuk mencetak lebih banyak talenta digital Indonesia yang siap bersaing di dunia ekonomi digital di masa depan.“

Dalam DBS Foundation Coding Camp 2023 lalu, Bank DBS Indonesia berhasil mengimplementasikan dampak positifnya secara luas pada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ragam latar belakang peserta, mulai dari tenaga didik (4,6 persen), pelajar (54,1 persen), bahkan masyarakat umum (41,3 persen).

Distribusi beasiswa basic dan beginner kepada seluruh pendaftar tidak hanya memberikan peluang belajar, tetapi juga mendorong inklusivitas dalam memajukan literasi digital di masyarakat luas.

Kemudian, dengan memberikan beasiswa tingkat intermediate kepada 1.113 peserta, serta beasiswa tingkat expert kepada 589 peserta, program ini memberikan insentif nyata bagi peserta yang konsisten meningkatkan keterampilan teknologi mereka. Lebih dari itu, program ini pun mampu menjangkau lebih dari 4.000 peserta yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Dosen Universitas Mulia Balikpapan Istia Budi sebagai lulusan terbaik DBS Foundation Coding Camp 2023, turut menyampaikan, “Melalui DBS Foundation Coding Camp 2023 lalu, saya berhasil meng-upgrade skill saya dan mengimplementasikannya di kampus serta project yang kami jalani. Pembelajaran yang saya terima di program ini sukses membuat saya semakin terampil dalam mendukung pekerjaan saya sebagai guru.

Ilmu yang saya dapatkan bisa langsung saya transfer ke mahasiswa dari basic sampai expert, sehingga project yang kami jalani pun bisa berjalan dengan baik. Sebagai wadah pembelajaran berkualitas tinggi, program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menanamkan landasan yang kokoh untuk kemajuan profesional.”

Program ini merupakan salah satu perwujudan semangat Bank DBS Indonesia untuk “Live like an innovator more, Bank less”. Dengan semangat ini, Bank DBS Indonesia tidak hanya senantiasa berinovasi menghadirkan solusi perbankan digital yang cerdas dan intuitif, namun juga memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengembangkan potensi keterampilan digital mereka. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi instagram DBS Foundations, yakni @dbsfoundationid atau laman website https://www.dbs.com/indonesia/bh/foundation/default.page.

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai  “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” oleh The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 15 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2023.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, UKM, dan juga perbankan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan itu.

DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah serta menjadi bank dengan cara bank Asia. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada bisnis-bisnis yang berdampak (businesses for impact): perusahaan yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk memperlengkapi masyarakat marginal dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membantu mereka membangun ketahanan pangan.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik.

Baca Juga: Bank DBS Indonesia& Home Credit Indonesia Beri Solusi Pembiayaan Nasabah Underbanked

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

In today's rapidly evolving business landscape, sustainability has become a key differentiator ...

DBS Foundation Coding Camp meluncurkan program pelatihan baru, yaitu Coding Camp powered by DBS Foundation

Situs: https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/codingcamp/index.html

PT Bank DBS Indonesia menyatakan komitmennya tak hanya fokus pada praktik layanan perbankan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, namun dapat memberikan dampak sosial secara positif bagi masyarakat Indonesia. Komitmen itu diwujudkan Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation yang dibentuk pada 2014 dengan tujuan untuk mendukung perusahaan sosial melalui pemberian dana hibah dan bantuan dalam mengembangkan bisnis mereka.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong mengatakan pihaknya tidak hanya berfokus meraih keuntungan semata, tetapi juga mengalokasikan untuk kegiatan sosial, sehingga usaha sosial yang dilakukan DBS Foundation tidak bergantung pada donasi.

Chu Chong menjelaskan, DBS Foundation memberikan hibah kepada wirausaha sosial untuk membantu mereka berkembang dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari perusahaan sosial ini kami mencari produk yang bisa membantu mereka mendapatkan kesadaran dari basis pelanggan kami, dan kami juga akan memberikan dana hibah kepada mereka," ujar Chu Chong dalam program Insight With Desi Anwar 'Bank DBS Indonesia, Memimpin Transisi Menuju Ekonomi Berkelanjutan'.

Salah satu penerima dana hibah dari DBS Foundation adalah Waste4Change, salah satu pionir wirausaha sosial untuk pengelolaan sampah. Dalam acara Asian Insights Conference yang belum lama ini digelar, Bank DBS Indonesia mengundang penerima dana hibah lainnya yakni Nafas, aplikasi pengukur polusi udara di Jakarta; dan Plana, sebuah greentech yang mendaur ulang sekam padi dan sampah plastik untuk menjadi material bangunan yang berkelanjutan. Keduanya diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang model bisnis yang mereka jalankan.

Tak hanya itu, Chu Chong juga mengatakan, bahwa pada akhir tahun lalu grup DBS telah memutuskan untuk meningkatkan kontribusi mereka melalui DBS Foundation sebesar SGD1 miliar untuk 10 tahun ke depan yang dikucurkan untuk semua pasar inti Bank DBS, termasuk Indonesia.

"Di Indonesia, kami memiliki kesempatan. Untuk Indonesia bagiannya cukup besar. Tapi pada dasarnya SGD1 miliar selama 10 tahun berarti sekitar SGD100 juta per tahun, yang akan digunakan untuk tujuan yang baik," kata Chu Chong.

Khusus di Indonesia, lanjut Chu Chong, fokus utama kontribusi selama 10 tahun ke depan ini untuk meningkatkan inklusi finansial serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang mampu.

Foto: Bank DBS Indonesia

Tak hanya itu, Bank DBS Indonesia juga telah menyiapkan program-program sosial yang bakal diimplementasikan guna mendukung kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Indonesia, dengan tujuan menciptakan dampak positif jangka panjang.

Selain itu, DBS Foundation juga memiliki program Digital Literacy yang dijalankan Bank DBS Indonesia bersama dengan Dicoding Indonesia, dan melaksanakan program literasi finansial bekerjasama dengan Pijar Foundation.

Chu Chong menekankan pentingnya memilih mitra yang dapat dipercaya dan memiliki program yang sejalan dengan misi sosial Bank DBS Indonesia, termasuk dalam hal literasi keuangan.

"Kami ingin mencari mitra yang bisa diandalkan untuk bisa membawa hal ini lebih jauh. Kami juga berharap beberapa program kami bisa kami lakukan di skala nasional," katanya.

Chu Chong menegaskan bahwa pengukuran keberhasilan program-program sosial Bank DBS Indonesia ini dilakukan dengan melihat berapa banyak penerima manfaat yang berhasil disentuh dan bagaimana dampaknya terhadap komunitas sosial.

Karena itu, dalam menerapkan berbagai program sosialnya ini, Bank DBS Indonesia berkomitmen tak hanya menjadi layanan perbankan semata, tapi lebih dari itu dapat memberikan kontribusi dan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan usaha sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

"Kami ingin memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk tujuan yang baik dan benar-benar memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam lingkup yang lebih luas dari perbankan," tambahnya.

Kesetaraan di dunia kerja bagi penyandang disabilitas merupakan salah satu hal yang wajib diperjuangkan. Di Indonesia sendiri, terdapat 38,8 juta orang yang dikategorikan sebagai penyandang disabilitas berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2024, jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) penyandang disabilitas saat ini mencapai 5,17 juta orang, dengan 1,04 juta di antaranya masuk dalam kategori angkatan kerja.

Namun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas baru mencapai 20,14%. Lebih dari itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kalangan ini masih cukup tinggi, yakni sebesar 10,8%. Ini menunjukkan pentingnya kontribusi semua pihak untuk menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif. Berangkat dari hal tersebut, Bank DBS Indonesia memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas. Hal ini diwujudkan melalui program ‘DBS Bersiap’ dan ‘Coding Camp powered by DBS Foundation’. ‘DBS Bersiap’, berupaya untuk memperluas akses pendidikan bagi mahasiswa dengan disabilitas, sementara ‘Coding Camp powered by DBS Foundation’ adalah sebuah program beasiswa untuk pelatihan coding guna meningkatkan keterampilan masyarakat, termasuk teman-teman dengan disabilitas, di sektor teknologi informasi.

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat berpartisipasi dalam mendukung kelompok rentan khususnya teman-teman penyandang disabilitas dalam meraih mimpinya. “Kami percaya bahwa setiap orang memiliki ‘spark’ atau semangat di dalam dirinya, yang membuat mereka mampu menghadapi seluruh tantangan, bergerak maju, dan berkontribusi positif bagi diri sendiri, orang terdekat, dan masyarakat,”ujarnya.

Kedepannya, dirinya berharap akan semakin banyak teman-teman penyandang disabilitas lainnya yang berkembang dan memegang peran penting di masyarakat. Oleh karena itu, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation berkomitmen untuk menghadirkan berbagai program yang dapat mendukung mereka menyalakan ‘spark’ dan mencapai cita-cita tersebut.

Hani Amany Elisadi, teman tuli yang sukses jadi staf IT di Perum Peruri ini merupakan lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation. Meskipun memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, semangatnya untuk menimba ilmu dan mencari pengalaman tak pernah surut. Jerih payahnya dalam meraih kesiapan karier membuahkan hasil, membawanya bekerja sebagai staf IT di Perum Peruri saat ini.

Hany menyampaikan apresiasinya terhadap upaya DBS Foundation yang memperluas jangkauan Coding Camp untuk teman-teman disabilitas lainnya. “Saya merasa beruntung dapat mengikuti program yang difasilitasi oleh DBS Foundation. Program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan keterampilan saya di bidang Front-End, tetapi juga membuka wawasan saya tentang dunia teknologi secara lebih luas. Selain itu, Coding Camp membekali saya dengan keterampilan dan mindset yang memotivasi untuk mengejar mimpi, yaitu dengan terus belajar, berinovasi, dan menghadapi tantangan dengan penuh optimisme,” ungkapnya.

Sementara Muhamad Habibi Lubis, teman tuli sekaligus Front-End Web Developer andal menuturkan, dirinya percaya bahwa harus memiliki tujuan jelas dan bekerja keras untuk meraihnya, terlepas dari kondisi atau keterbatasan yang dimilik. Dia adalah lulusan Coding Camp 2023 powered by DBS Foundation dengan disabilitas sensorik pendengaran atau tuli.

Ketertarikan Habib terhadap teknologi sudah tumbuh sejak ia remaja. Saat itu, ia kagum pada dunia digital yang dapat menghubungkan orang-orang dari belahan dunia berbeda. Keputusannya untuk mengejar pendidikan formal pada bidang teknologi informasi di Universitas Islam Riau menjadi tonggak penting dalam perjalanannya. Habib yakin bahwa pemahaman dan keahlian dalam teknologi akan membuka banyak peluang yang tak terbayangkan sebelumnya. “Motivasi atau ‘spark’ saya mengikuti program Coding Camp powered by DBS Foundation adalah inklusivitas bagi penyandang disabilitas seperti saya. Di sini, saya mendapatkan pelatihan intensif gratis dari para mentor berpengalaman seperti peserta lainnya,”katanya.

Habib pun memberikan pesan atau motivasi bagi para peserta Coding Camp powered by DBS Foundation, “Semua itu harus dimulai dari growth mindset dan harapan untuk memberikan kontribusi positif lewat dunia teknologi. Tetapkan tujuan yang jelas dan berpegang teguh padanya. Kerja keras dan keyakinan akan membantu kalian melewati setiap tantangan sampai akhirnya mencapai kesuksesan.”ujarnya.

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 19 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di Singapura. DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" DBS termasuk yang tertinggi di dunia.Dikenal dengan kepemimpinan globalnya, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, “World’s Best Bank” oleh Euromoney dan “Global Bank of the Year” oleh The Banker. DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang terpilih sebagai “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney dan “Most Innovative in Digital Banking” di dunia oleh The Banker. Selain itu, DBS mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia“ dari Global Finance selama 15 tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2023. Selain itu, DBS Indonesia termasuk peringkat dua teratas sebagai World’s Best Bank di Indonesia untuk tiga tahun berturut-turut dari 2020 hingga 2022.Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari DBS Group yang berbasis di Singapura, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) merupakan salah satu bank dengan sejarah terpanjang di Asia. Beroperasi di 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Fungsional serta 3.011 karyawan aktif di 15 kota besar di Indonesia, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan menyeluruh bagi seluruh nasabah di segmen perbankan korporasi, UKM, dan konsumen yang berfokus pada pengalaman nasabah untuk ‘Live more, Bank less’. Bank DBS Indonesia pun memiliki tujuan positif yang melampaui perbankan dan berkomitmen untuk mendukung nasabah, karyawan, dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan.PT Bank DBS Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).DBS berkomitmen untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah karena memikirkan cara Asia dan memahami kerumitan melakukan bisnis di pasar yang paling dinamis di wilayah ini. Melalui DBS Foundation, bank menciptakan dampak positif yang lebih dari sekadar perbankan melalui dukungan kepada wirausaha sosial: bisnis yang berfokus menyeimbangkan profit serta dampak sosial dan/atau lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai hal, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan membangun ketahanan pangan. Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.

Beasiswa Coding Online DBS Foundation Coding Camp 2024 RESMI Dibuka Kembali! 📣

Halo, namaku Agung Gumilar dan aku siap menjadi bagian dari Digital Talent For Digital Nation bersama DBS Foundation Coding Camp 2024!

DBS Foundation Coding Camp merupakan program beasiswa belajar coding online yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia di bidang teknologi informasi dengan 2 alur belajar baru sesuai dengan permintaan industri yaitu Front-End Web Developer dan Machine Learning Developer mulai dari level dasar (basic) hingga mahir (expert).

Program ini terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia dan 100% GRATIS! 🤩

Keren banget bukan! Tunggu apalagi?Yuk daftar beasiswa DBS Foundation Coding Camp sekarang juga melalui https://s.id/DaftarDBS2024

Periode pendaftaran: 23 Januari – 31 Mei 2024✍️

Sumber Grup WA IDN Guru SMK TKJ

Uplifting the Lives and Livelihoods of Those in Need

At DBS Foundation, we are committed to supporting vulnerable segments so that those with the fewest resources are not denied the opportunity to improve their circumstances and face the future with confidence.

Jakarta, TopBusiness – Mengawali tahun baru, Bank DBS Indonesia bersama Dicoding Indonesia menghadirkan program DBS Foundation Coding Camp 2024, sebuah beasiswa pelatihan coding untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia di bidang teknologi informasi.

Peresmian program ini dihadiri oleh Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, Director of Technology & Operations PT Bank DBS Indonesia Sujatno Polina, Founder & CEO Dicoding Narenda Wicaksono, serta para peserta yang telah lulus DBS Foundation Coding Camp 2023.

Data oleh Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2022 menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi mencapai hampir dua juta orang. Hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berpotensi akan mencapai US$110 miliar pada tahun 2025 menurut Laporan Google, Temasek, dan Bain pada tahun 2023. Oleh karena itu, pada tahun 2023, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia menetapkan agenda transformasi digital nasional yang mencakup tiga fase. Yang pertama adalah prepare (perbaikan pondasi digital dasar guna memastikan masyarakat siap bertransformasi), lalu fase transform (percepatan transformasi guna menciptakan masyarakat dan bisnis yang cerdas), serta fase lead (menetapkan standar dalam teknologi inovasi di masa mendatang).

Pada kesempatan ini, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika menyampaikan, “Berkolaborasi dengan Dicoding Indonesia, DBS Foundation Coding Camp 2024 hadir untuk mengakselerasi transisi Indonesia menuju dunia digital dengan ekonomi digital yang mampu bersaing. Sejak diluncurkan pada 2023, program ini berhasil merangkul 52.390 peserta atau 51 persen dari target yang kami tetapkan, yakni 102.000 peserta dalam dua tahun. Dengan kurikulum yang disusun para pakar agar relevan dengan kebutuhan industri, kami optimis kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan melahirkan programmer andal. Hal ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang ketiga, Impact Beyond Banking, dalam misi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.”

Di tahun 2024, DBS Foundation Coding Camp terbuka untuk dua jenis kelas tanpa biaya di level basic dan beginner. Setelah menyelesaikan level basic dan beginner, peserta dapat mengikuti tahap selanjutnya, yakni level intermediate dan expert dengan persyaratan tertentu. Para peserta dapat memilih satu pilihan pembelajaran, yaitu Front-End Web Developer atau Machine Learning. Registrasi untuk DBS Foundation Coding Camp 2024 akan dibuka mulai di tanggal 23 Januari hingga 31 Mei 2024 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.

Turut hadir dalam kesempatan ini, Founder & CEO Dicoding Indonesia Narenda Wicaksono yang mengatakan, “Di tahun pertamanya, DBS Foundation Coding Camp berhasil mengalokasikan hampir 1 juta jam sesi pembelajaran kepada peserta yang tersebar di 34 provinsi dan 487 kota di Indonesia. Respon positif tersebut membuktikan besarnya keinginan masyarakat untuk menumbuhkan kemampuannya dan hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk kembali mengadakan DBS Foundation Coding Camp. Bersama dengan Bank DBS Indonesia, kami berharap dapat berkontribusi untuk mencetak lebih banyak talenta digital Indonesia yang siap bersaing di dunia ekonomi digital di masa depan.“

Dalam DBS Foundation Coding Camp 2023 lalu, Bank DBS Indonesia berhasil mengimplementasikan dampak positifnya secara luas pada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ragam latar belakang peserta, mulai dari tenaga didik (4,6 persen), pelajar (54,1 persen), bahkan masyarakat umum (41,3 persen). Distribusi beasiswa basic dan beginner kepada seluruh pendaftar tidak hanya memberikan peluang belajar, tetapi juga mendorong inklusivitas dalam memajukan literasi digital di masyarakat luas. Kemudian, dengan memberikan beasiswa tingkat intermediate kepada 1.113 peserta, serta beasiswa tingkat expert kepada 589 peserta, program ini memberikan insentif nyata bagi peserta yang konsisten meningkatkan keterampilan teknologi mereka. Lebih dari itu, program ini pun mampu menjangkau lebih dari 4.000 peserta yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Dosen Universitas Mulia Balikpapan Istia Budi sebagai lulusan terbaik DBS Foundation Coding Camp 2023, turut menyampaikan, “Melalui DBS Foundation Coding Camp 2023 lalu, saya berhasil meng-upgrade skill saya dan mengimplementasikannya di kampus serta project yang kami jalani. Pembelajaran yang saya terima di program ini sukses membuat saya semakin terampil dalam mendukung pekerjaan saya sebagai guru. Ilmu yang saya dapatkan bisa langsung saya transfer ke mahasiswa dari basic sampai expert, sehingga project yang kami jalani pun bisa berjalan dengan baik. Sebagai wadah pembelajaran berkualitas tinggi, program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menanamkan landasan yang kokoh untuk kemajuan profesional.”

Program ini merupakan salah satu perwujudan semangat Bank DBS Indonesia untuk “Live like an innovator more, Bank less”. Dengan semangat ini, Bank DBS Indonesia tidak hanya senantiasa berinovasi menghadirkan solusi perbankan digital yang cerdas dan intuitif, namun juga memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengembangkan potensi keterampilan digital mereka. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi instagram DBS Foundations, yakni @dbsfoundationid atau laman website https://www.dbs.com/indonesia/bh/foundation/default.page.

Menciptakan Dampak Sosial

DBS selalu berupaya untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam menyoroti kebutuhan sosial di Asia yang terus berevolusi.

Pertumbuhan dan potensi Asia yang menjanjikan turut berkontribusi pada semakin besarnya jarak di antara mereka yang memiliki dan mereka yang berkekurangan – yang memberikan alasan untuk munculnya solusi inovatif dalam menjawab tantangan tersebut.

Dalam hal ini, DBS menyadari bahwa Wirausaha Sosial (Social Enterprises/SE) memegang peranan penting dalam berkontribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi yang inklusif. Dengan solusi komersil yang berkelanjutan, SE mampu menciptakan lapangan pekerjaan, produk dan jasa untuk mereka yang membutuhkan. SE turut pula menyoroti berbagai isu sosial yang mempengaruhi komunitas di mana kita hidup dan beraktivitas.

Visi kami adalah untuk membentuk masa depan depan Asia yang lebih baik. Melalui DBS Foundation, DBS berfokus pada pembangunan Asia yang inklusif dengan memperjuangkan kewirausahaan sosial. Hal ini sangat krusial dalam menjadikan DBS sebagai force for good dan berfokus pada keberlanjutan, simak lembar data keberlanjutan kami.

Didirikan pada tahun 2014, DBS Foundation merupakan upaya dari Bank DBS untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam menyoroti kebutuhan sosial di Asia yang terus berevolusi.

Pertumbuhan dan potensi Asia yang menjanjikan turut berkontribusi pada semakin besarnya jarak di antara mereka yang memiliki dan mereka yang berkekurangan – yang memberikan alasan untuk munculnya solusi inovatif dalam menjawab tantangan tersebut. Dalam hal ini, DBS Foundation menyadari bahwa Wirausaha Sosial (Social Enterprises/SE) memegang peranan penting dalam berkontribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi yang inklusif. Dengan solusi komersil yang berkelanjutan, SE mampu menciptakan lapangan pekerjaan, produk dan jasa untuk mereka yang membutuhkan. SE turut pula menyoroti berbagai isu sosial yang mempengaruhi komunitas di mana kita hidup dan beraktivitas.

Visi kami adalah untuk membentuk masa depan depan Asia yang lebih baik. DBS Foundation berfokus pada pembangunan Asia yang inklusif dengan memperjuangkan kewirausahaan sosial. Hal ini sangat krusial dalam menjadikan DBS sebagai force for good.

Program yang Kami Jalankan

Sebagai corporate foundation di Asia yang berdedikasi memperjuangkan kewirausahaan sosial, kami bekerja dengan wirausaha dan wirausahaan sosial di Singapura, Hong Kong, India, Indonesia, Cina, dan Taiwan guna mendukung pertumbuhan mereka. Hal ini serupa dengan upaya DBS menggandeng UKM (Usaha Kecil Menengah) yang beroperasi di berbagai komunitas. Program-program yang kami jalankan berupaya untuk dapat membantu pertumbuhan wirausaha sosial sesuai dengan tahapan perkembangannya. Melalui program-program tersebut, kami berharap untuk:

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.dbs.com/dbsfoundation/.

Bersungguh-sungguh ingin memperjuangkan kewirausahaan sosial di Indonesia, kami membangun kerjasama dengan institusi ternama seperti Usaha Kecil Menengah Center, Universitas Indonesia (UKMC UI), juga para wirausaha sosial yang menjalankan berbagai program menarik untuk mendorong perubahan.

Pada tahun 2014, DBS Foundation meresmikan kerjasamanya dengan UKMC UI untuk menulis sebuah buku tentang kewirausahaan sosial, yang mencakup berbagai kisah inspiratif dari wirausaha sosial di seluruh dunia dan Indonesia, serta panduan praktis untuk memulai wirausaha sosial yang sesuai dengan ekosistem di Indonesia, dengan memanfaatkan bantuan dari berbagai organisasi yang ada.

Selain itu, DBS Foundation juga bermitra dengan Greeneration Indonesia, sebuah wirausaha sosial yang bergerak di bidang lingkungan dan saat ini berfokus pada anak perusahaannya, Waste4Change untuk memperkenalkan solusi komprehensif dalam pengelolaan sampah secara bertanggung jawab. Greeneration menerima hibah dari DBS Foundation di tahun 2014, yang memungkinkan mereka untuk menjalankan kampanye tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab (termasuk pelaksanaannya), sekaligus konsep wirausaha sosial ke lima sekolah di Bekasi. Hingga saat ini, upaya tersebut telah menjangkau hingga 1,400 siswa, guru dan pegawai sekolah sejak peluncurannya di bulan Maret 2015.

Melalui program hibah yang terstruktur dari yayasan, kami menawarkan hibah kepada para wirausaha sosial yang berada di berbagai tahap perkembangan. Informasi lebih lanjut tentang program hibah DBS Foundation dapat dibaca di sini.

Di samping itu, DBS Foundation juga menggunakan produk dan jasa dari para wirausaha sosial. Lebih lanjutnya, untuk mempromosikan misi komersial dan sosial para wirausaha sosial ini, kami mempromosikan fitur wirausaha sosial yang ada melalui publikasi internal dan eksternal kami.

Anda mungkin ingin melihat